"Merasa BENAR?" -

Mazmur 14
(Roots and Wings)
Peristiwa Siswa SMK Ichthus di Manado, Sulut, berinisial FL (16) terancam hukuman 20 tahun penjara. FL disangka sebagai pelaku penikaman terhadap gurunya, Alexander Pengkey (54) hingga tewas. Semuanya gara-gara sang guru menegur si FL karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Merasa tidak bersalah dan sakit hati, terjadilah kematian itu (lih. Rom 3:15)
Kebebalan (tak mau ditegur, tidak mau dinasehati atau merasa benar) adalah gambaran manusia-manusia yang terintimidasi dosa dan mengikat manusia.
Memang 'persediaan' orang baik masih cukup banyak, tetapi orang BENAR? Pemazmur pun melihat dan menemukan betapa sedikitnya orang benar.
Orang benar adalah orang yaitu: (lihat dan bandingkan dengan Roma 3:10-18)
1. Yang mengakui Allah dlm hati & dlm perbuatannya (ay. 1),
2. Yang berakal budi dan mencari Allah (ay. 2)
3. Yang hidup setia, bermoral dan berbuat baik (ay. 3),
4. Yang berbuat yang benar dan tidak menindas umat Tuhan (ay. 4)
5. Yang tidak menghina orang yang tertindas (ay. 6).
Melihat kehidupan masyarakat di sekitar kita (plus di GEREJA) dewasa ini pasti membuat Kristen ciut dan gentar hatinya. Betapa tidak, moralitas masyarakat semakin memprihatinkan, manusia 'bisa diperalat' untuk mencapai tujuan tertentu. Tak menafikan hal itu, kita juga menemukan hal itu di dalam jemaat, yang bertahun-tahun 'BERIBADAH' namun hatinya TAK TERSENTUH oleh kebenaran; merasa kebenaran itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk orang lain! Merasa benar, susah DIATUR dan diberikan NaSehat, selalu meMinTa keadilan, begitu bangga jikalau melakukan KETIDAKBENARAN ... dsb...dsb...
Bagaimana respon kita akan hal-hal ini?
Refleksi: Terus berikan hati yang terbuka dan mau ditegur oleh siapa pun (sebagai alat untuk menasehati kami) sebagai alat Tuhan untuk meluruskan JALAN kami.
DOA: Tuhan, jangan jadikan kami hanya pandai mengajar tetapi TIDAK MAU diajar oleh-Mu, melalui orang-orang di sekitar hamba-Mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”