"Tak Boleh Terlenakan" -

2 Timotius 2:1-7

(Roots and Wings)
Di dalam dunia pelayanan, tak seperti dibayangkan banyak orang! Oleh sebab itu, Paulus berkata kepada Timotius: "Hendaklah kuat" didalam "kasih karunia Tuhan" (ay.2)
Dunia pelayanan digambarkan seperti Prajurit, Olahragawan dan Petani, yang perlu juga:
1. Kesiapan, sehingga fokusnya bukan pada dirinya sendiri, harus disiplin dan kepatuhannya kepada atasan tak perlu dipertanyakan.
2. Ketangguhan untuk bertanding, tak boleh mengubah peraturan seenak hatinya. Untuk itu ia harus menyangkal diri demi mengikuti disiplin yang diterapkan.
DAN
3. Kesabaran. Ia harus memelihara dengan tekun benih yang sudah ditanam. Pekerjaan membosankan karena ia harus melakukan hal yang sama tiap-tiap hari, yakni menyiram dan merawat tanaman sampai tuaian itu bisa dinikmatinya.
Pun dalam dunia pelayanan. Pelayanan Paulus bersama Timotius bukan tanpa hambatan. Banyak tantangan dan kesukaran. Tetapi hal-hal itu tidak boleh mengalihkan pelayanan Paulus kepada hal terpenting, yaitu mahkota kemuliaan.
Penderitaan, kesulitan, tantangan/hambatan itu bisa berupa masalah kesehatan, masalah keuangan, masalah keluarga, masalah penghargaan, dll. Namun hal-hal itu tidak boleh mengalihkan fokus utk memperoleh perkenanan Tuhan; mahkota kemuliaan dan buah pelayanannya kelak.
Selain itu, Paulus ingin mengingatkan bahwa kelanjutan pelayanan juga harus dipersiapkan. Tongkat estafet harus diberikan kepada orang-orang yang sudah kita doakan dan latih. Mentoring harus dijalankan dengan kesabaran.
Refleksi:
1. Jikalau pelayanan itu begitu sulit, akankah kita kemudian mundur dan tak berani mengambilnya?
2. Jikalau ada "hadiah surgawi" yang menantikan diujung pelayanan kita, tidakkah kita terdorong untuk meraih itu walau jalan kesana tidak mudah?
Doa: Topanglah daku ya Tuhan untuk dimampukan setia dan taat sampai akhir dari ujung perjalanan pelayanan bersama-Mu, dimana pun Tuhan ingin kami berbuat sesuatu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”