"Hidup Yang Dikuasai Anugerah"

Filipi 3:7-14
(Roots and Wings)
KETIKA seorang yang telah meraih apa yang PALING berharga, maka yang lain dianggap tidak bisa menandingi apa yang telah diraihnya.
Itulah yang ingin dikatakan oleh Paulus dalam bagian ini. Setelah mengenal Allah melalui Yesus Kristus, maka sejak itu ia mengarahkan PerSembahan dan PenYembahan hanya BAGI Allah. Sehingga segala yang menghalangi ke arah itu ia anggap sebagai sampah jika dibandingkan dengan Kristus (ayat 4-8). Paulus tidak membanggakan kebolehan diri sendiri tetapi mengutamakan pengenalan akan Kristus sebagai fokus tertinggi hidupnya.
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia" (ay.10) adalah keinginannya untuk mengenal lebih dekat (setelah selama ini SALAH mengenal-Nya dengan cara membunuh orang2 Kristen) dan terus memiliki pengalaman bersama-Nya (tak sekedar dalam perjalanan di Damsyik belaka) dalam kehidupan sehari-harinya.
Ini semua akan memberikan kekuatan untuk lebih berdayaguna menjalani HIDUP dalam anugerah dan PELAYANAN penderitaan bersama-Nya.
Semua ini dimungkinkan ketika Ia meMATIkan keEGOannya, supaya Kristus boleh dinyatakan di dalam hidupnya.
Hidup dikuasai anugerah adalah pelepasan segalanya demi mendapatkan Kristus. Ini adalah sebuah kesadaran bahwa Kristus jauh lebih berharga dibanding segala hal lain, tidak ada pengorbanan atau persembahan hidup yang terlalu besar untuk ia lakukan.
Refleksi:
1. Untuk bisa pada titik itu, dibutuhkan evaluasi setiap hari atas perjalanan hidup kita. Sudahkah kita terus melakukan check up rohani setiap hari?
2. Selama ini, siapakah yang menjadi TUAN atas hidup kita?
Doa: Tetapkanlah langkah-langkah-ku dalam segala keterbatasan ini, untuk terus mencari perkenanan-Mu dan dimampukan untuk mematikan ego-ego dalam perjalanan pelayanan ini. AMIN!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”