"Allah PEDULI"

Mazmur 46:1-12
Renungan 18.04.2020
Mazmur ini mengungkapkan kepercayaan dan keyakinan akan Allah sementara dimasa-masa ketidakstabilan dan ketidakpastian. Walau pun mereka telah mendengar perbuatan-perbuatan-NYA yang Ajaib dimasa lalu, pemazmur kadang-kadang mengalami keputusaan dan kekuatiran (lihat Mzm 44:1-2ff).
"Allah itu bagi kita" (ay.1) Disini pemazmur mulai melangkah DARI iman nenek moyang akan Allah DIBAWAH KE zaman dia saat ini (dengan penggunaan kata "kita") akan terbukti (kata ini berarti "sedang memperoleh, sedang meraih).
Pemazmur Yakin bahwa ADA Kuasa dan Ketersediaan ALLAH (available) untuk memberi diri-NYA dalam ketidakpastian dan kesengsaraan hidup ini adalah YA dan AMIN. IA digambarkan sebagai "tempat perlindungan". Ini menggambarkan perlindungan dari bahaya, menunjukkan bahwa Allah adalah sandaran (refuge, shelter) yang dapat dipercayai kita di tengah-tengah BADAI kehidupan (ay.2-4 Bnd. Yes 4:5-6).
Kata "Kekuatan" mengacu kepada keperkasaan-Nya ketika memerangi musuh-musuh dari nenek moyang Israel dan juga pada zaman kini sehingga ia dimungkinkan untuk mengatasi halangan-halangan dalam hidup ini bersama Allah. (Kol 1:29).
Semua kesulitan dan tantangan yang sedang atau MASIH kita hadapi saat ini bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih airnya.” (ayat 4). Ditengah-tengah badai COVID-19, yang juga penuh keTIDAKPASTIan dan menguatirkan siapa pun. Setiap kita diingatkan bahwa Allah SELALU ada dan TERSEDIA untuk setiap permasalahan yang kita hadapi.
OLEH SEBAB ITU, jangan PANIK dan GENTAR, tetapi
(1) "Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN," (ay.9). Kata "pergilah" berarti "bergerak/melangkah ke arah" atau "mengikuti".
Ditengah anjuran #stayathome atau #workfromhome menjadi sebuah kesempatan bagi setiap kita untuk mulai lebih FOKUS kepada Allah. Atau ditengah kondisi #dirumahkan atau #dirumahaja menjadi sebuah kesempatan LEBIH BESAR atau LEBIH BANYAK bagi setiap kita untuk bisa memiliki waktu yang lebih dalam merenungkan hal-hal rohani. Mungkin selama ini kita lebih banyak disibukkan dengan hal-hal berkaitan dengan diri kita semata (pekerjaan, pelayanan, keluarga, studi atau apa pun itu). Biarlah dari badai Covid-19 kita bisa melihat SISI POSITIFnya.
(2) "DIAMLAH dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! (ay.12). Kata "diamlah" ini juga dapat diterjemahkan dengan "lepaskanlah", yaitu berhentilah memegang hal-hal yang menghalangi kita selama ini untuk bertumbuh dan meninggikan Allah.
Ditengah pandemic yang memporak-porandakan "kenyamanan" kita selama ini dalam 'segala kePASTIan' akan masa depan kita, maka saat-saat ini kita, diajak mulai 'melepaskan' diri ketergantungan pada segala kepastian dunia ini, tetapi beralih arah atau fokus kepada Allah.
Disaat banyak waktu dirumah, kita bisa memiliki kesempatan berdiam sehingga kita makin MENGENAL Allah kita. Mengenal Allah kita tidak hanya di otak kita, tetapi saatnya pengenalan ini mendarah daging dalam hidup kita.
Marilah saya dan saudara berlindung dan berdiam di dalam naungan Allah Yang Mahatinggi, agar mengalami rasa aman yang luar biasa (ay. 5-6) SUPAYA kita lebih banyak lagi menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas masalah-masalah yang sedang melanda kita akibat pandemic Virus Corona ini (ayat 7,9-10). Tidak perlu kecil hati dalam menghadapi kesulitan hidup karena Allah kita adalah Allah yang melindungi dan menolong umat-Nya.
Tuhan menolong dan memberkati kita. AMIN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”