Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2008

Menyuapi Diri Sendiri

Ef 4:11-32 Pengkhotbah: Pdt. Andrias Hans Pendahuluan Dalam Ams 19:24;26:15 digambarkan kondisi seorang yang malas dan apa akibatnya? Ams 13:4; Orang malas selalu akan menghadapi kesulitan. Karena makan saja begitu susah padahal makanan di depan mata. Seorang pemalas hanya bermimpi tetapi tak pernah bertindak. Ia tak menggunakan kesempatan untuk bekerja pada waktunya (Ams 15:19;26:14). Orang malas tak beruntung dan hidupnya membosankan atau akan meraih kehidupan sia sia ketika musim menuai datang. Kemalasan juga terjadi di dunia rohani. Tak sedikit orang yang tak begitu tertarik / peduli dengan masalah rohani dirinya. Apalagi tak sedikit yang merasa cukup hanya beribadah di hari minggu saja. Untuk mengetahui atau menguji hal ini sangat mudah: Berapa waktu kita untuk Tuhan atau untuk pekerjaan kita? Sewaktu kita bangun atau mau tidur apakah yang menjadi pemikiran kita? Berapa banyak uang kita berikan untuk Tuhan dan berapa uang kita terbuang untuk makan atau berganti barang2 yang kita s

MEMBANGUN KEINTIMAN DENGAN TUHAN

[belajar menyuapi diri sendiri] Ibrani 12:18-29 Banyak orang berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan, tanpa membangun keintiman dengan Dia terlebih dahulu, itu suatu hal mustahil. Firman Tuhan mengatakan, "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam,” (Zakaria 4:6). Jika kita ingin melakukan kehendak Tuhan, maka kita harus mengandalkan Tuhan. Bagaimana cara mengandalkan Tuhan. Hanya satu hal, yakni intim dengan Dia. Ketika kita intim dengan Tuhan, maka Ia akan memberitahukan pada kita apa yang harus kita lakukan. Mari kita belajar dari kasus burung Rajawali. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 70

NUH : SEORANG YANG INTIM DENGAN TUHAN

Kejadian 6:1-8 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh 15:4-5) Pendahuluan Dalam buku J. Wesley Brill yang berjudul Doa dalam Perjanjian Lama diceritakan begini : “ Pada suatu hari, Henokh dan Allah berjalan-jalan bersama-sama. Mereka berjalan begitu lama dan jauh dan ketika hari hampir malam, Allah berkata “ Sebaiknya engkau pulang kerumahKu saja.” Ia berjalan dan berbicara begitu lamanya bersama Allah dan menjadi begitu serupa dengan Dia, sehingga Allah mengajaknya untuk pulang ke rumahNya, mungkin Henokh pada awalnya berpikir,” Pulang ke rumah Tuhan,enak juga”. Namun ia teringat bahwa ia masih mempunyai tugas di dunia