Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

"Tiada KePastian di Dunia Fana"

Yakobus 4:13-17 Ketika seseorang memiliki sesuatu khususnya kemampuan untuk mengelola alam ini, bisa jadi orang tsb tanpa sadar ingin declare bahwa segala hal bisa diprediksi, jikalau kita mau berusaha. Dengan berbagai alasan, maka mereka akan mengatakan alam itu pasti karena "sudah terbiasa" mereka jalani, mereka lakukan atau apa pun; apalagi semua itu dilakukan dengan kecermatan dan ilmu (sains)yang mereka pelajari. Ya kobus memperingatkan orang-orang kaya (kaya dalam keuangan, kaya ilmu, kaya talenta, dll) supaya tidak congkak dan menyombongkan diri, menjauhi pandangan duniawi dan materialistis (Yakobus 4:13-17; 5:1-6). Kitab Yakobus ditujukan untuk dua kelompok di masyarakat/gereja saat itu, yaitu golongan kaya (agar tidak takabur dan memperhatikan kaum miskin) dan golongan miskin (agar mereka tidak putus harap dan belajar percaya kepada-Nya). Yakobus mengingatkan jemaat yang terlalu percaya diri dan congkak itu, yang yakin pada masa depan mereka, untuk menyad

"Berakar Kuat Pada Perspektif Sorgawi"

Gambar

Mengecap Rasa Anggur Yang Baru

Markus 1:16-20 Pendahuluan Awal perjumpaan Yesus dan murid-murid-Nya di tepi danau, membuat mereka harus berpikir, berdoa dan bergumul untuk menjawab sebuah pertanyaan: “ Haruskah aku mengikuti-Nya (Yesus) ? Mereka tidak yakin kapan harus memutuskan, tetapi mereka tahu, suatu hari mereka harus memilih. Pilihannya hanya dua: “ Hidup bagi dunia atau hidup bagi Yesus? Sangat jelas di sini, jika murid-murid memilih “ Hidup bagi Yesus ”,   tentu mereka harus melepaskan banyak pilihan berharga (keluarga, pekerjaan, kehidupan yang lebih bebas, dll) untuk benar-benar fokus mengikut Yesus. Hal yang mengejutkan adalah, orang-orang yang dipilih Yesus untuk menjala manusia bukanlah orang -orang dari golongan kaum berada , bukan dari kaum elit di masyarakat bahkan mereka tidak memiliki latar belakang otoritas agama dialam bangsa Israel. Sebaliknya, mereka adalah golongan kaum minoritas, orang-orang dari golongan kaum rendah. Mereka hanya berpendidikan secukupnya, karena dari kalanga