Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

"FOKUS sampai AKHIR"

Ibrani 12:1-2 (Roots and Wings) Pagi ini nonton bola antar satu tim Juve - Genoa, sampai detik-detik akhir, hasil masih imbang, namun dalam perpanjangan, Genoa akhirnya kalah menyakitkan: Penalti. Memang butuh kosentrasi bukan hanya dalam olahraga, yang hitungannya detik per detik, TETAPI juga dalam pertandingan ROHANI. Penulis menggambarkan disini hidup umat sebagai suatu perlombaan. Ia menggambarkan kehidupan Kristen bagai sebuah perlombaan lari jarak jauh. Umat Tuhan harus berlari-lari dengan sungguh-sungguh dan sebab itu membuang dan menanggalkan segalanya yang merintangi fokus mereka. Fokus itu butuh konsentrasi, pikiran-pikiran, dan perspektif yang dimiliki untuk dapat meraih keberhasilan. Ia ingin menekankan bahwa kehidupan Kristen bukan kehidupan yang sembarangan,MAKA Ia harus (1) Menanggalkan semua BEBAN. Salah satu aspek dari menanggalkan beban ini adalah menyingkirkan dosa, yang merintangi kita untuk MAJU. Oleh sebab itu, kita harus memeriksa dosa apa yang me

"Jangan Hanya diAwal saja BAIK"

2 Tawarikh  26:3-5;16-21 (Roots and Wings) ay.5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil... Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN (ay.16) Inilah permasalahan setiap kita! meMULAI segalanya dengan BAIK tetapi di ujung karir, hidupnya meninggalkan Tuhan, dan rusak (tidak mau diperbaiki). Pada awal masa pemerintahannya Uzia sangat memperhatikan Tuhan -- peranan nabi Zakharia yang menjadi pendamping besar sekali di sini. Berkat Tuhan melimpah ke atasnya. Mulai dari penaklukan bangsa-bangsa Filistin, Amon, dan Arab, bahkan nama Uzia tersohor sampai ke Mesir -- salah satu negara raksasa pada zamannya (ay. 8). Tuhan memberkati ekonomi rakyat terutama dalam bidang pertanian dan peternakan (ay.10) serta pertahanan (ay. 11-15). Sayang segala 'BERKAT' itu membuat Uzia lupa diri, puncak

"Barangsiapa Menang" -

Wahyu 2 (Roots and Wings) Perikop Ini dimulai dengan kalimat :"Aku tahu SEGALA pekerjaanmu ... Aku tahu, bahwa PEKERJAANmu yang terakhir lebih BANYAK dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau... (ay.18-20). Lintasan pertandingan yang penting dalam hidup kerohanian kita adalah garis akhir dari lintasan yang panjang itu. Tak penting seberapa banyak yang sudah kita kerjakan. Allah tahu segala jerih lelah pelayanan mereka. Dia tahu secara rinci setiap AKTIFITAS yang kita lakukan bagi Dia. Dia mengerti mengenai perkembangan pelayanan mereka. Meskipun demikian, jemaat Tiatira juga ditegur. Berarti ADA SESUATU YANG LEBIH PENTING dari apa yang sudah DIKERJAKAN mereka! Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka. Namun ada ketidakberesan dalam jemaat ini, yaitu KOMPROMI. (1) Mereka membiarkan dosa Izebel, sehingga mendukakan Allah. Jemaat seharusnya menDISIPLIN dan MENYINGKIRKAN orang yang menyesatkan itu, tetapi jemaat memb

"Merasa BENAR?" -

Mazmur 14 (Roots and Wings) Peristiwa Siswa SMK Ichthus di Manado, Sulut, berinisial FL (16) terancam hukuman 20 tahun penjara. FL disangka sebagai pelaku penikaman terhadap gurunya, Alexander Pengkey (54) hingga tewas. Semuanya gara-gara sang guru menegur si FL karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Merasa tidak bersalah dan sakit hati, terjadilah kematian itu (lih. Rom 3:15) Kebebalan (tak mau ditegur, tidak mau dinasehati atau merasa benar) adalah gambaran manusia-manusia yang terintimidasi dosa dan mengikat manusia. Memang 'persediaan' orang baik masih cukup banyak, tetapi orang BENAR? Pemazmur pun melihat dan menemukan betapa sedikitnya orang benar. Orang benar adalah orang yaitu: (lihat dan bandingkan dengan Roma 3:10-18) 1. Yang mengakui Allah dlm hati & dlm perbuatannya (ay. 1), 2. Yang berakal budi dan mencari Allah (ay. 2) 3. Yang hidup setia, bermoral dan berbuat baik (ay. 3), 4. Yang berbuat yang benar dan tidak menindas umat Tuhan (ay

"Meninggalkan Warisan Berharga"

3 Yohanes 1-6 (Roots and Wings) Meninggalkan warisan adalah suatu hal yang dilakukan hampir semua orang. Namun warisan model apa yang kita tinggalkan kepada generasi sesudahnya adalah hal yang penting. Yohanes bersyukur atas anak-anak rohaninya yang 'Hidup dalam KEBENARAN". dan hidup setia di dalam Tuhan (ay.3-4). Inilah jejak yang diwariskan Yohanes kepada mereka dan itu sudah terbuktii dirasakan oleh jemaat atau pun orang-orang yang diluar dari jemaat (ay.5) Ia bersyukur karena 'demi Allah' mereka melakukannya, agar banyak orang boleh diubahkan dan terberkati. "Hidup dalam kebenaran' berati TIDAK sekedar memPerCayai kebenaran tetapi juga mengHIDUPi kebenaran itu dan memBAGIkan kebenaran tersebut. Itu juga berarti orang lain membuktikannya atas gaya hidup mereka ini. Mereka semua memberikan kesaksian baik tentang dirinya, yang sudah di dalam Kristus. Karakter dan kelakuan memang berbicara dan berpengaruh lebih KUAT dan lebih HIDUP dari sekadar K

"Tak Boleh Terlenakan" -

2 Timotius 2:1-7 (Roots and Wings) Di dalam dunia pelayanan, tak seperti dibayangkan banyak orang! Oleh sebab itu, Paulus berkata kepada Timotius: "Hendaklah kuat" didalam "kasih karunia Tuhan" (ay.2) Dunia pelayanan digambarkan seperti Prajurit, Olahragawan dan Petani, yang perlu juga: 1. Kesiapan, sehingga fokusnya bukan pada dirinya sendiri, harus disiplin dan kepatuhannya kepada atasan tak perlu dipertanyakan. 2. Ketangguhan untuk bertanding, tak boleh mengubah peraturan seenak hatinya. Untuk itu ia harus menyangkal diri demi mengikuti disiplin yang diterapkan. DAN 3. Kesabaran. Ia harus memelihara dengan tekun benih yang sudah ditanam. Pekerjaan membosankan karena ia harus melakukan hal yang sama tiap-tiap hari, yakni menyiram dan merawat tanaman sampai tuaian itu bisa dinikmatinya. Pun dalam dunia pelayanan. Pelayanan Paulus bersama Timotius bukan tanpa hambatan. Banyak tantangan dan kesukaran. Tetapi hal-hal itu tidak boleh mengalihkan pelay

"Buat Siapa Semua ini?"

Filipi 2:3-8;21 (Roots and Wings) Dunia ini mengajarkan bagaimana meraih apa pun untuk diri kita. Itulah sebabnya, tak sedikit firman yang sulit untuk kita praktekkan dalam kehidupan kristiani kita! Mengapa? Karena PERINTAH2 Tuhan tak jarang bertentangan dengan kodrat kita yang sudah TERCEMAR. Untuk melawan itu, tiada cara lain selain kembali kepada TITIK NOL, yang berarti kita kembali kebergantungan kita kepada-Nya, kembali ke posisi ke'miskin'an kita dihadapan-Nya (MAt 5:3). ay. 1 "Jadi karena dalam Kristus" tak bisa dilepaskan dari semua itu. Setiap apa pun yang kita KEJAR, yang kita hendak RAIH, atau yang sudah kita TERIMA, atau yang hendak kita BERIKAN; kita HARUS selalu bertanya:"Untuk siapa semua itu? untuk Prestise, ke'PUJI'an atau aMBisi kita atau .... ? Paulus ingin menyentakkan kita kembali kepada natur penciptaan kita, yaitu agar kita menyerupai Allah Tritunggal, bukan natur Iblis. Agar kita kembali kepada kualifikasi anak-anak-N

"Hati-hati Kepada Pencuri Firman" -

Matius 13:3-9;18-23 (Roots and Wings) Bagian ini adalah salah satu dari sekian banyak perumpamaan yang berisi pelajaran-pelajaran yang dari Tuhan Yesus, yang mengisahkan akibat pemberitaan Injil dan kondisi rohani yang akan terjadi pada akhir zaman. Akan ada yang kompromi, ada yg tinggalkan Tuhan, dll...dll. Setiap kita diingatkan untuk tidak terkejut menghadapi hal ini dan bagaimana melawan pengaruh, yang mencoba mencuri firman Tuhan. Yesus tentu menginginkan agar semua yang mendengar ajaran-Nya mengalami pembaruan hidup. Namun, akan datang pencuri-pencuri firman-Nya sehingga tidak mengeluarkan pembaruan hidup. KARENA: (1) tidak bersedia menerima firman - ay.4,19- (2) tidak bersedia melaksanakan konsekuensi yang dituntut oleh firman -ayat 5-6-, 20-21) dan (3) yang hatinya penuh kekuatiran duniawi -ay 7, 22-. Agar firman Tuhan tidak tercuri dari hidup kita, maka diperlukan (1) kedisiplinan diri untuk menikmati dan menyimpan firman (2) komitmen untuk mencari Tuhan dengan

"Membangun Diatas Pasir"

Matius 7:24-27 (Roots and Wings) Jika fondasi kita lemah, maka hidup kita pun dangkal. Sangat penting untuk membangun di atas landasan yang benar. Perikop ini adalah bagian dari kotbah-kotbah Yesus di Bukit. Di akhir-akhir kotbah-Nya, Yesus ingin mengingatkan bahwa membangun tanpa fondasi yang jelas, semuanya akan sia-sia. SEBAB hidup tiap orang suatu saat kelak akan diterpa BADAI. Tak penting seberapa besar badai itu , Namun mampu membongkar fondasi hidup yang dibangun diatas pasir. Lalu apakah yang menjadi fondasi kehidupan kita? Adakah bangunan kita diletakkan pada firman ALLAH, sebagai fondasi kita? Membangun diatas batu berarti sebuah kehidupan yang mendengarkan dan melakukan firman Allah. Agar kokoh bangunan itu, maka pahami firman Allah, hidupilah firman itu dengan membangun hubungan yang intim dengan-NYA. Kebenaran tidak mengubah hidup, tetapi kebenaran yang DITERAPKAN yang mengubah hidup. Doa: Tuhan tetapkanlah langkah-langkah kami yang kadang goyah, tak

"Menjalani Sukacita Yang Sesungguhnya"

Mazmur 100; Yak 1:2-4 (Roots and Wings) Menjalani Sukacita yang sesungguhnya tak sekedar TAHU dalam pemahaman rasio kita. Sebab sukacita dunia dan sukacita berdasarkan Alkitab sering tak sejalan. Sukacita lahir bukan karena hidup kita dipenuhi kelancaran dan BeRkaT belaka. Tak sedikit dari kita menjadi sukacita jikalau semua berjalan sesuai apa yg sudah direncanakan dan diharapkan. Jikalau perjalanan kita tiba-tiba terSenDat, kita jadi terSentak dan mulai berpikir (merasa juga) Tuhan tak sayang aku, mungkin aku berdosa kepada-Nya, mungkin persembahanku kurang banyak, mungkin alu kurang melayani dengan hati, mungkin...mungkin...dll, dll. TIDAK demikian! Sukacita tak serta merta lepas dari keTIADAan Masalah. Sukacita yang sesungguhnya karena ada keHADIRan Allah, ada Tiang awan di 'Panas yg Menyengat' dan Tiang Api di 'Kegelapan' perjalanan hidupku dan hidupmu. Sukacita adalah respon pada sebuah keSADARan bahwa Allahku adalah Allah yg hadir dalam SeGaLa SITUA

"Melawan Kelesuan Rohani"

2 Korintus 4 (Roots and Wings) Perjalanan kekristenan kita tidak menafikan pengalaman-pengalaman seperti kesedihan, air mata, kesusahan, kebingungan, kelemahan, dan ketakutan bahkan kelesuan rohani. Kelesuan rohani sangat mungkin terjadi karena apa yang kita harapkan atau rencanakan tidak sesuai atau sejalan apa yang kita bayangkan tentang perjalanan kita bersama YESUS! Namun Paulus berkata, agar kita tidak TAWAR HATI, Mengapa? 1. Kekristenan TIDAK menyingkirkan kelemahan, bukan juga semata-mata manifestasi kuasa ilahi belaka. Tetapi, kekristenan adalah manifestasi kuasa ilahi melalui kelemahan manusia (2Kor 12:9). Justru dalam kelemahan, kuasa dan kemuliaan bekerja didalamnya. 2. Kalau kita bisa melayani DIA, itu semata-mata karena kemurahan Allah. Dia memilih kita untuk bekerja-sama, bukan karena ADA SESUATU dari diri kita. Oleh sebab itu, kita tidak memiliki alasan tidak bersyukur. 3. Allah menggunakan segala penderitaan untuk memperbaharui, bukan menghancurkan kita. S

"Tak Teralihkan Oleh Hal Lain"

Mazmur 13 (Roots and Wings) Mazmur ini adalah ekspresi ratapan yang dalam dari seorang yang teraniaya, untuk mendapatkan pertolongan dari Tuhan, ditengah-tengah imannya kepada-Nya. Dalam kejelasan iman yang teguh dan kepada keadilan Allah, penulis sangat mudah fokusnya teralihkan oleh kesulitan demi kesulitan yang sedang melanda hidupnya. Oleh sebab itu, (1). Dia berdoa "Ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya... (ay.4). Ia berharap 'mata rohani'nya tak tertutupi oleh masalah berat yang dihadapinya. Tak jarang, masalah demi masalah yang melanda kita bertubi-tubi, mengABURkan pandangan atau fokus untuk MELIHAT mana yang UTAMA dalam kehidupan kita. (2) Iman kepada kasih setia Tuhan, tidak tergoyahkan. Kata "goyah" yang dipakai di ayat 5 kurang kuat untuk menggambarkan goncangan bak gempa bumi atau tsunami yang memporak-porandakan segala hal yang dimilikinya. Fokus kepada kesetiaan Tuhanlah yang membuat dia bangkit dan bersorak-sorai, seakan penyel

"Mendahulukan Yang Utama"

Matius 22:37-38 (Roots and Wings) Hidup dalam zaman ini semakin sulit, karena tuntutan dunia modern menghendaki segalanya serba cepat dan harus bisa, terlebih teknologi makin canggih. Tanpa sadar, kita terjebak dalam kesibukan satu kepada kesibukan lainnya, sehingga tiada waktu JEDA. Jeda dari kebisingan suara dunia, suara tuntutan, suara kehausan, dan suara-suara lainnya. Makin SIBUK, seharusnya makin duduk menDEKAT Tuh an. JEDA membantu kita melihat mana yang UTAMA, mana yang URGEN (mendesak). kita terlalu banyak disibukkan oleh sesuatu yang URGEN, bukan yang UTAMA. Saat bicara YANG UTAMA (prioritas) adalah saat MELIHAT atau fokus kepada Dia, saat MENDAHULUkan yang utama daripada yang urgen. Ketika Yesus bicara hukum pertama, kita sedang diperhadapkan pada yang UTAMA. Mengapa mengasihi Allah adalah yang utama? Sebab dari sana kita akan bisa melihat SIKAP HATI, Kerinduan, Pengabdiaan dan keTAATan yang total dari seseorang pada sesuatu (bisa oknum, bisa pekerjaan, bisa ho

"Hidup Yang Melihat Pada SALIB" -

1 Korintus 15:58 (Roots and Wings) Pasal ini memaparkan keteguhan iman orang Kristen pada kebangkitan Kristus (ay.1), walau banyak orang dan golongan yang meragukan hal kebangkitan Kristus. Pelayanan pekerjaan pemberitaan Injil Paulus adalah pada peristiwa SALIB dan PASKAH. "Berdirilah teguh" berarti hidup yang selalu menfokuskan padangan kita pada tujuan SALIB dan PASKAH itu, sehingga tiada suatu hal yang bisa menggoyahkan fokus setiap orang KRISTEN. oleh sebab itu, pekerjaan pelayanan yang kita lakukan, baik pemberitaan Injil kemenangan dan mentoring kita tak boleh dilepaskan pada kebangkitan Kristus. Jadi pelayanan yang GIAT adalah sebuah pengucapan syukur dan kerinduan untuk selalu memberikan yang  terbaik  kepada-Nya. Makin dalam persekutuan kita dengan-Nya, makin giat pelayanan pekerjaan kita kepada-Nya. Refleksi diri: 1. Adakah kita makin bergantung pada Tuhan? 2. Adakah kita senantiasa melihat JEJAK pemeliharaan dan KUASA-Nya? 3. Seberapa JELASKAH nila