Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

"Hidup Mereka Tidak Akan Maju"

 2 Tim 3:1-7 (Roots and Wings) Paulus menyebutkan bahwa manusia akan menjadi-jadi untuk mencintai diri, SOMBONG, pemberontak, tidak tahu berterima kasih, MemFITNAH, tidak bisa mengendalikan diri, tidak menyukai yang baik, GARANG, dst. Dan yang lebih parah lagi disebutkan "secara lahiriah menjalan ibadah tetapi hakekatnya memungkiri kekuatan-Nya" (ay.5). Paulus memperingatkan bahwa mereka TERLIHAT ROHANI. Orang-orang macam ini religiositas mereka yang palsu / polesan belaka. Orang yang hidup seperti ini tidak akan MAJU! Mengapa demikian? 1. Secara lahiriah beribadah, terlihat saleh diluar tetapi bukan kesalehan dari dalam diri. Lapisan luar ini tidak akan bertahan lama, karena buah-buahnya akan terlihat oleh ujian waktu. 2. "tetapi mereka memungkiri kekuatan-Nya". Kuasa Roh Kudus tidak ada di dalam diri mereka, karena mereka TIDAK TAKUT akan Allah. Sebab jikalau ada Roh Kudus, pasti hati mereka lembut (tidak GARANG, TIDAK menfitnah, suka berDAMAI, dst,,

"Pentingnya Nilai-Nilai Yang kita Anut"

Mazmur 11 (Roots and Wings) Tak sedikit orang yang mencoba menggoda kita dengan memberi nasehat untuk berkompromi dengan nilai-nilai dunia dan mempertaruhkan nilai Alkitabiah. dan Pemazmur menasehati pembaca untuk setia pada Tuhan. Godaan itu tidak akan pernah berhenti! Mereka digambarkan seperti pemanah yang siap memanah dari tempat tersembunyi (ay.2). Sampai seakan-akan tidak ada yang dapat dilakukannya untuk menyelamatkan dirinya (ayat 3). MEMANG saat kita menetapkan diri pada kebenaran, 'musuh' akan datang silih berganti. Dari semua hal itu, yang penting nilai-nilai yang kita anut harus 'firm' menjadi pegangan hidup. Kalau kita tegas, maka (walau tak jarang kita bisa goyah, namun tidak akan pernah jatuh) kita akan lebih kuat menghadapi dan mengatasi satu demi satu rintangan yang menghadang KARENA ada MATA Tuhan yang melindungi (ay.4). Bagaimana kita TETAP bisa mempertahankan NILAI Alkitabiah dalam kesulitan hidup? 1. INGAT Tuhan adalah Mahatahu atau M

"Berani Membuat Pilihan"

 Yohanes 21:15-17 (Roots and Wings) Hidup Kekristenan selalu diperhadapkan pada 'persimpangan jalan', yang menuntut suatu pilihan, yang tepat dan bermanfaat kekal; atau pilihan yang menjerumuskan kita? Petrus dalam pengiringan kepada Yesus diperhadapkan pada pertanyaan penting (ay.15): yaitu mengasihi diri-Nya atau mengasihi dunia, yang diciptakan-Nya? Apakah mengasihi Yesus itu penting baginya? Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Yesus menghantam kesombongannya (yang mengatakan akan setia sampai mati), menghantam kepercayaan dirinya, seolah-olah dia mengenal dirinya, padahal TIDAK! Dia merasa TELAH dan SEDANG mengasihi-Nya. Kasih tidak bisa dinyatakan HANYA dengan kata-kata belaka. Kasih harus dinyatakan di dalam perbuatan dan termanifestasi di dalam pelayanan. Pelayanan yang dimaksud bukan HANYA sekadar terlibat menjadi majelis, menjadi pengurus, atau aktif di dalam paduan suara gereja, atau PULUHAN tahun menjadi ORANG KRISTEN. Namun ketika HIDUP kita diperHA

"Hidup pada NILAI-Nilai Surgawi"

Kolose 3:1-3 (Roots and Wings) Hidup kita saat ini memang masih di dunia, sehingga tanpa sadar selalu memikirkan hal-hal di dunia ini (ay.2b); tetapi sejak Yesus menebus kita maka secara de jure kita sudah ada bersama Kristus di sorga (ayat 3). Itu artinya kita harus memikirkan perkara yang di atas dan membiarkan sikap kita ditentukan olehnya. Inilah yang harus diubah dalam cara pandang setiap kita. Dunia ini selalu menawarkan nilai-nilai 1. Kesuksesan, yaitu bagaimana bisa makin makin kaya...kaya dan kaya! 2. Kenyamanan, yaitu terbebas dari rasa takut, kekuatiran akan masa depan, sehingga orang mulai menumpuk kekayaan untuk jaminan masa depannya. 3. Keberhargaan diri, yang dinilai dari prestasi, pengaruh dan status kita di dunia ini. SEKARANG, setelah Tuhan menebus hidup kita, MAKA Kita harus menilai, mempertimbangkan, dan memikirkan segala sesuatu dari sudut pandangan kekekalan dan sorga. SEBAB: 1. APa yang abadi PASTI memberikan KEPUASAN yang sejati. Kepuasan dunia selal

"Hidup dalam Label yang Tertukar"

Lukas 9:24-25 (Roots and Wings) Selasa, 10 Sept ketika konsultasi dengan Dr. Ho Kean Fatt di Mount Miriam Cancer Hospital, dia berkata bahwa " Nanncy Nosca Rumetor  harus siap dalam kemungkinan yang terburuk, yaitu anusnya akan diangkat. Sebab nyawa lebih penting daripada bagian anus". Dua ayat ini juga memaparkan suatu yang paling penting dalam kehidupan ini, yaitu NYAWA. Yesus ingin mengatakan bahwa Dia sebagai kriteria akhir bagi semua nilai kekekalan manusia. Ketika kita berjuang menjauhi diri-Nya, maka kita kehilangan hidup yang sesungguhnya. Jadi kalau NYAWA itu penting, maka jikalau perlu, hidup jasmani harus dipertaruhkan guna kepentingan-kepentingan hidup yang lebih abadi. Mengapa kita sering hidup dengan 'Label harga yang tertukar"?, yaitu menukarkan apa yang bernilai dengan apa yang tidak bernilai? KARENA: 1. Kita hidup untuk masa kini dan bukan pada kekekalan. Perspektif kita adalah jangka pendek, sehingga hanya mengharg

"Tanpa Nilai yang JELAS, Kita akan Mengikuti ARUS"

1 Samuel 15 (Roots and Wings) Tanpa standar nilai yang Alkitabiah, maka sepintas mata kita akan menilai apa yang dikerjakan oleh Saul adalah luar biasa: (1) Mengalahkan musuh-musuh Israel. Memang Saul telah membunuh musuh (tetapi tidak semuanya - lih. ay.3) (2) Saul menumpas semua ternak seolah-olah seperti perintah Samuel (tetapi yang bagus, gemuk dibiarkan hidup). Saul lupa bahwa ini peperangan Tuhan atas Amalek yang jahat (ay.2), namun Saul banyak alasan untuk menghindari kesalahan dirinya, dengan alasan rakyat yang membawa kepadanya (ayat 15). Padahal itu dilakukan karena (i) Keserakahan (ay.19) dan (ii) Ketakutannya pada atas pandangan publik tentang dirinya (ay.20) (iii) Pencarian pengakuan diri dari manusia (ay.17). Padahal Tuhan sudah mengurapinya dan mengakui dirinya sebagai raja. Memang kebiasaan di Timur Tengah Kuno, seorang raja yang menang perang akan menawan raja musuh dan mengaraknya sebagai tanda keberhasilan perang. Namun tindakan Saul adalah bukti: 1. Pemb

Nilai-Nilai Alkitabiah

(Roots and Wings - Edmund Chan) Nilai-nilai inti (core values) menunjukkan siapa diri kita. Ia akan menjelaskan mengapa kita melakukan ini dan tidak itu. Nilai-nilai itulah yang mendahului keputusan kita, yang mengontrol gaya hidup kita, atau menggambarkan cara pikir kita, dll. Sebagai MURID Kristus, maka 'core vlues' HARUS diwanai firman Tuhan. Nilai-Nilai Alkitab (Biblical Values) memancar seiring kedalaman relasi kita dengan kebenaran-Nya. 'B iblical values' itulah yang 'drive' seluruh keputusan kita. Selain itu, biblical values' membuat kita tahu memBEDAkan apa yang bernilai dan tidak!' Tanpa memegang prinsip ini, maka tabpa disadari hal-hal yang bernilai atau tidak bisa BERTUKAR tempat. dan lebih parah: Bisa saja yang kita miliki (sementara)bisa ganti memiliki kita. Akhirnya, kita membuang waktu, menyibukkan diri dan mencari yang sementara. Yang bernilai adalah yang bersifat kekal, yaitu Allah, firman Allah dan Jiwa-jiwa manusia (yang butuh

"Tujuan Yang Jelas membuat Pandangan juga JELAS" -

Mazmur 10 (Roots and Wings) Kesulitan kehidupan yang dijalani di dunia ini dalam iman kekristenan kita, tak jarang mengaburkan pandangan kita akan mengaburkan tujuan hidup kita. Tanpa kompas, kehidupan ini akan tetap jalan kok, namun masalahnya apakah kehidupan itu menjadi bermakna dan berdampak? Keangkuhan orang-orang fasik, kejahatan yang dirancangkan mereka atas orang-orang beriman, makin mengkokohkan mereka bahwa seolah-olah "Allah DIAM" (ay.2-11). Merupakan pertanyaan yang wajar diutarakan oleh Pemazmur yang gemas dan cemas ketika menyaksikan merajalelanya orang-orang fasik. Memang bila melihat dengan mata jasmani, kita akan kecewa dan putus asa. Nada-nada keputus-asaan ini ditutup dengan nada keyakinan akan pertolongan Tuhan (ay.12f). Pemazmur melihat fakta yang terjadi tidak hanya dengan mata jasmani, tetapi juga dengan mata iman. Ia melihat bahwa Allah melihat kesusahan dan keputus-asaan kita, sehingga Ia mengambilnya ke dalam tangan-Nya sendiri, artinya

"Hidup Yang DIkendalikan Tujuan"

 2 Timotius 4:5-8 (Roots and Wings) Hidup yang dikendalikan tujuan adalah hidup yang terkendali, tahu arah yang jelas dan sesuai rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketika kehendak Tuhan mengendalikan tujuan hidup kita, maka dengan sengaja (intentional) hidup kita diserahkan (surrender) kepada-Nya. Akibat yang ditimbulkan hidup yang bertujuan: 1. Dapat menguasai diri kita 2. Sabar menderita 3. Dapat menunai pelayanan dengan setia 4. Mengakhiri pertandingan dengan baik (finishing well) 5. Bonus tambahan adalah 'mahkota kehidupan'. Pelajaran yang kuperoleh hari ini: 1. Ketika fokus hidupku jelas, maka aku tidak akan sibuk dengan masalah-masalah yg bukan utama. 2. Finishing well, bukan perkara mudah, oleh sebab itu butuh perjuangan agar perhatianku tidak teralihkan oleh semaraknya hal-hal lain. Atau mundur ketika kesulitan atau masalah datang menghampiriku. Doa: Kiranya Roh Kudus terus memampukan diriku menghadapi beratnya perjalanan kemuridan (ketundukan) in

"Tujuan Pengenalan akan Yesus adalah PENUNDUKAN dan KETAATAN"

Markus 1:32-38 (Roots and Wings) Yesus tidak hanya diperhadapkan pada pengajaran dan penyembuhan pada banyak orang, Ia juga melakukan pengusiran setan (ayat 32,34). Menarik untuk dicatat bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan untuk berbicara meski mereka mengenal Yesus (lih 1:24). Ini memaparkan bahwa pengenalan Yesus tidak selalu diikuti penundukan dan ketaatan kepada Yesus. Pelajaran: (1) Tujuan pengenalan kepada Yesus adalah ketaatan rohani, bukan kepuasan rohani, kenikmatan rohani belaka. Tidak jarang orang-orang yang mengenal Yesus (mirip pengenalan Iblis kepada Yesus), namun tidak mau hidup dalam ketaatan kepada Yesus (lih. Yak 2:19-24). Mengenal Yesus, tetapi tidak mau tunduk kepada kehendak Yesus; Percaya pada Yesus, tetapi hidup menurut kehendak sendiri. (2) Di tengah kesibukan pelayanan, Yesus berdoa (bdk. 6:46 dan 14:35). Mengapa Yesus harus berdoa? Doa adalah komunikasi dengan Allah. Melalui doa, Yesus menyatakan dua hal. (a) keintiman relasi-Nya dengan

"KePUASan Yang tak Berujung"

Pengkotbah 1:2-7 (Roots and Wings) Kata 'sia-sia' adalah 'hebel' sec. literal berarti uap. Hal itu untuk menggambarkan kehampaan, seperti hembusan nafas yang kemudian tidak ada lagi. Kata ini ingin menggambarkan bahwa kehidupan di dunia ini tidak permanen. Ayat ini menyatakan bahwa seluruh kegiatan kita di atas muka bumi ini tak bermakna apa-apa dan tujuan sia-sia ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, dari relasi bersama Tuhan di dalam kehidupan kita. Bagian ini juga menekankan bahwa ciptaan itu sendiri 'terpaksa' (atau dipaksa) tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan akibat hidup kita diluar Dia. Realita membuktikan bahwa kepuasan diri tidak akan pernah memenuhi LOBANG itu dengan yang kita perioleh dari yang telah kita raih dalam materi belaka. Maka Tujuan hidup ini haruslah terus diarahkan dan diberikan kepada-Nya. DOA: Alihkan mata kami kalau kami mencari kepuasan dalam kesemntaraan hidup

IDENTITAS yang Alkitabiah hanya dalam diri ALLAH"

Mazmur 8 (Roots and Wings) Pemazmur menggambarkan manusia itu seperti bayi, yang tak berdaya, tidak memiliki kemampuan melindungi diri, atau pun kuasa melawan musuh yang menyerangnya. Namun, manusia yang seperti itu memiliki hampir SEGALANYA (sama seperti Allah) ketika dia ADA DIDALAM Tuhan. Mazmur ini kemegahan Allah hingga kehinaan manusia, termasuk binantang di dalamnya. Dan, yang menakjubkan adalah manusia menjadi pusat ciptaan Allah. Pengenalan yang benar akan KEBESARAN Allah, menuntun kepada (1) KESADARAN akan ketidakberdayaan dan ketidaklayakan diri kita (ay. 4-5); (2) PENEMUAN jati diri yang sesungguhnya. (3) KESADARAN bahwa semua PENCAPAIAN DIRI -kemampuan, otoritas, dan kedudukan yang tinggi di dunia-, adalah anugerah Allah semata (ayat 6-9). Maka, yang terlihat adalah keRENDAHan HATI, bukan kesombongan diri; kegerakan yang sama untuk MEMULIAKAN Allah, bukan grusa-grusu untuk mencari dukungan dalam PeMULIAkan diri, apalagi meNYAMAkan diri dengan ALLAH (seperti

"Jalani keTidakAdilan sebagai Pembentukan dari-Nya"

Mazmur 7 (Roots and Wings) BAGAIMANA rasanya diTUDUH melakukan sesuatu yg tidak diperbuat? Apalagi kalau tuduhan itu digemakan seakan-2 sdh terbukti. Bukankah fitnah seperti itu merusak & membunuh karakter? Bagaimanakah kita beroleh pertolongan untuk memulihkan nama baik yg sudah terlanjur rusak? Mazmur ini tidak menjelaskan mengenai apa yang terjadi antara Daud & Kusy, orang Benyamin, juga apa yang menjadi kepada terhadap Daud. Mungkin sekali tuduhan Kusy mirip tuduhan bbrp keturunan Saul, yi. Daud merampas takhta Saul (2 Sam. 16:5-8); memperlakukan keturunan Saul dengan tidak manusiawi (2 Sam 20:1). PELAJARAN: 1. Mencari Tuhan. Menghadapi fitnahan Kusy, Daud hanya mencari perlindungan pada Tuhan (Mzm. 7:2-11). Biarlah Tuhan yang menyatakan kebenarannya (ayat 4-6), serta menghukum orang yang tidak adil (ayat 7). Pemazmur sangat keras menggambarkan orang itu spt sedang HAMIL kejahatan dan MENGANDUNG kelaliman, yang akhirnya MELAHIRKAN dusta demi dusta (ay.15) 2. S