Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Dilemma Kehidupan Seorang Pelayan Tuhan

Lukas 10:38-42 Kebutuhan seorang pelayan Tuhan adalah kesiapan hati untuk menyambut Yesus setiap saat dan kesempatan. Hal ini tidak mudah, terlebih tersitanya perhatian setiap Hamba Tuhan oleh rutinitas dan berbagai kesibukan. Pergumulannya bukanlah melawan dosa, kesulitan hidup. TeTapI melawan keASYIKan 'MELAYANI' Yesus, atau lebih 'tenggelam' dalam rutinitas, yang dibalut oleh kata 'MELAYANI'. Sampai Saudara sendiri tidak siap [red: kurang peka] merasakan kehadiran Tuhan atau menghadap Tuhan setiap saat. Tidak sedikit peLAYAN Tuhan bukan ragu akan masalah keselamatan, keyakinan doktrin itu benar atau salah, atau berguna/tidaknya hidupku untuk-Nya, tetapi kebutuhan untuk setiap saat mengHADAP Dia [bersekutu, berdoa, berteduh, berpuasa]. Sungguh ironis sekali [doakan kami], kami sibuk melayani Tuhan, tetapi mengabaikan Tuhan yang hendak dilayaninya. Lalu menjadi pertanyaan: 'SIapakah yang sesungguhnya dilayani mereka? Marta sedang asyik dengan pela

Keindahan Sebuah ‘Pendiaman Diri’

Matius 10:26-27; Pengkhotbah 3:7;  Mazmur 62:2 Pendahuluan Diam sepertinya satu hal yang sederhana,namun untuk melakukannya tidak mudah. Betapa sangat butuhnya kita yang tinggal dalam dunia modern ini memerlukan KONDISI ini! Tidaklah salah jikalau sampai ada pepatah ‘Silent is Golden’! Kita semua telah menjadi, seperti yang diucapkan oleh bapa gereja mula-mula Clement dari Alexandria, seperti sepatu tua -- semua usang, kecuali lidah kita. Kita hidup dalam sebuah dunia penuh kata dengan sistem telekomunikasi yang makin canggih [Skype, Line, WA, dll; Netflix]. Dunia kekiniaan memaksa kita untuk mau tidak mau untuk bicara, bicara dan bicara. Yang BICARA, yang PINTAR!!!! Padahal belum tentu, seperti yang dikatakan oleh Isaac dari Niniwe , seorang imam Siria, pernah melakukan observasi, katanya: "Mereka yang menikmati banyak kata, …. sebenarnya kosong di dalamnya.". Zaman ini setiap orang dipenuhi kesibukan ini dan itu.Seolah2 tiada waktu untuk berdiam diri dan tinggal

God's Timing: Embrance Your Place

1 Samuel 16:7 Bejana Pilihan Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Ada beberapa bejana tersedia -manakah yang akan terpilih? "Pilihlah saya", teriak bejana emas , "saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat berharga dan saya melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahan saya akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang yang seperti engkau, Tuanku, emas adalah yang terbaik!" Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. "Aku akan melayani engkau, Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu dan aku akan berada di mejamu di  setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memuji-Mu." Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga . Bejana ini lebar mulutnya dan dalam, dipoles seperti kaca. "Sini! Sini!" teriak bejana itu, "saya tahu saya akan terpilih. Taruhlah saya di mejamu, maka semua orang akan me