Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

"Yang tak Dikasihi Namun Beroleh Belas Kasihan"

1 Pet 2:4-10 (Roots and Wings) Kesadaran dan Kemauan untuk membuang segala rupa kejahatan (ay.1) lalu datang ke batu hidup itu (ay.4) adalah langkah awal dari IDENTITAS baru kita. Tujuan-Nya mengasihi kita (Identitas BARU) supaya (ay.5: 1. MAMPU menjadi "imamat rajani" (ay.9) yang Membangun gereja-Nya (bukan ngerecoki, mencari nama, jabatan dan keuntungan); Memperluas kerajaan-Nya, bukan kerajaan-ku dan Mempersembahan bau-bau yang menyenangkan-Nya melalui karya-karya kita. 2. Tuhan memakai kita untuk menjadi berkat bagi dunia ini, bukan malah menjadi batu sandungan bagi dunia. Pelajaran dan DOA: 1. Mampukan kami untuk hidup dalam ketaatan dan 2. Berikan kami hati yang penuh pengucapan syukur atas belas kasihan-Mu, sehingga boleh menjadi mitra Allah dalam membangun kerajaan-Mu. 3. Jagai kami agar terus hidup dalam takut dan penuh tanggungjawab atas atas tugas keimaman yang Tuhan percayakan. AMIN! "MengHidupi terus IDENTITAS BARU akan menentukan Orientasi kit

"Dunia SERASA Patut Dicintai"

1 Yohanes 2:15-17 (Roots and Wings) Daya tarik dunia ini selalu menjadi 'ancaman' ketertarikan kita pada Tuhan. Mengapa dunia menarik? karena dunia ini ibarat candu yang selalu menarik dan enak untuk dinikmati . Alkitab menyebut sebagai: 1. Keinginan Daging, yaitu segala macam hasrat untuk membuat kita nyaman, membuat kita senang, membuat kita lupa diri (ay.16) 2. Keinginan Mata, yaitu segala macam aksesori yg memenuhi sekiling kita, yang membuat kita keren, up to date, terkenal, cool. Misal: Kendaraan yang kita pakai, rumah, alat-alat eletronik yang kita miliki, pakaian yang kita kenakan, dll. (ay.16b) 3. hal kedua yang kita RAIH akan makin memupuk 'Keangkuhan hidup'. Ini karena beberapa pencapaian yang kita dapatkan. Jikalau 3 hal ini makin kita cari, maka tidak mungkin kita DAPAT mengasihi Tuhan. Sebab: Hal itu bertentangan dengan prinsip dan nilai firman Tuhan. 1. Dunia MENGHARGAI pencapaian kita, sedangkan Allah menghargai karakter kita. 2. Dunia mengut

'Sibuk dengan Diri Sendiri'

Pengkhotbah 2:3-11 Identitas sebagian besar dari kita, tak jarang kita bangun dengan memfokuskan pada pekerjaan2 yg besar (ay.4-6), menumpuk kekayaan (ay.7-8) dan mengelilingi diri dengan status diri (jabatan atau gelar). Hal-hal itu makin hari, makin memupuk kebanggaan diri kita dan menjadi suatu kepuasan diri atas pencapaian-pencapaian tsb. Tanpa disadari kebergantungan pada KEMAMPUAN diri lbh tinggi drpd pada anugerah dan kesempatan dari Tuhan. Hal-hal rohani pada akhirnya bisa disisihkan sementara waktu utk pencapaian ego diri. Pelajaran: 1. Ujung dr semua kebanggaan yg dibangun utk DIRI adalah kesia-siaan belaka. 2. Lambat namun PASTI, kepuasan pencapaian diri tidak akan pernah berakhir dan akan terus menuntut yg lbh tinggi utk dipuaskan 3. Tuhanlah 'cantolan' identitas diri yg tepat, bkn pd dunia. Doa: fokuskan mata hati kami, fokus pelayanan kami dan harga diri kami pada-Mu ya Tuhan.

Dia memiliki TELINGA untuk MEnDENgAr

Mazmur 5 Di dalam mazmur ini terasa ada suasana perselisihan di antara orang benar dengan orang fasik, sebagaimana sering kali dijumpai di dalam kitab ini. Situasinya mirip dengan pasal 3-4 karena ada musuh-musuh yang berbahaya mengelilinginya. Di sepanjang bagian ini tampak jelas suatu iman yang - positif kepada keadilan Allah. Berkat yang kuterima hari ini, bahwa: 1. Allah Mendengar doa-doa anak-anak-Mu ini. 2. Tuhan itu Mahadil atas para penipu 3. ADa sukacita dan kedamaian di dalam Engkau, walau banyak masalah dan terjal-nya pelayanan di sekitarrku. Terima kasih untuk janji-Mu yang memagari kami. Pelajaran Rohani: 1. Bagaimana aku memulai hari ini dengan Tuhan, dengan keluhan atau mencari Tuhan; memulai hari dengan membuat 'kerusuhan' atau kedamaian dalam komunitasku? 2. Mulailah hari ini dengan keyakinan (bukan kekuatiran) dan hal-hal yang positif, walau masalah tidak akan pernah berhenti mengelilingi kita. DOA: Terima kasih boleh melihat perjalanan iman jemaa

"Menjadi MURID, bukan sekedar menjadi JEMAAT"

Lukas 14:25-35 Banyak orang berduyun mengikuti Yesus kemana Dia pergi (ay.25). Kata "mengikuti" disini lebih mengarah kepada arti 'traveling, journey', berbeda dengan kata 'mengikuti' dalam Luk 9:23, yaitu suatu perintah yang memerlukan tindakan tak putus-putus. Mereka mengikuti Yesus karena Yesus terkenal, banyak melakukan mujizat, ada kesenangan yang didapat dari-Nya. Namun Yesus tahu dan mengenal hati mereka sehingga muncul tantangan di ay.26. Mengikuti Dia bukan sekedar menjadi penggembira, memperoleh kebanggaan sebagai follower-Nya, atau sekedar meraih dan mendapatkan keuntungan-keuntungan dari-Nya. Tak lebih dari itu! Mau senang dan tidak mau menanggung resiko. Yesus menantang mereka untuk 1. 'mengasihi Dia" LEBIH banyak daripada ke orang-tua (identik dengan orang2 yang dihormati, orang2 yg mendukung, dll.dll ay.26); 2. berani keluar dari zona nyaman (pikul salib sama dengan mematikan ego diri, mematikan kenikmatan diri, sec. sengaja me

"Tidak Anggap KASIH Allah sebagai ANUGERAH MUrAHAN"

1 Korintus 10:1-12 ("Roots and Wings") Orang Israel telah mengalami PERLINDUNGAN rohani dari kekerasan dunia, mengalami PENYELAMATAN rohani ketika menyeberang (ay.1) dan menikmati MAKANAN rohani melalui persekutuan pribadi dengan-Nya (ay.3-4) dan METERAI rohani melalui baptisan (ay.2), Frasa "sungguh pun demikian" (ay.5) mengindikasikan sebuah kegagalan mereka utk menyenangkan Tuhan! Akibatnya mereka dibinasakan di padang gurun dan kehilangan hak sebagai umat pilihan, dan tidak dapat memasuki tanah perjanjian (bd. Bil 14:30) PELAJARAN: 1. Anugerah Allah memang GRATIS namun ada batasnya dan tidak murahan. 2. Jangan menginginkan hal-hal yang jahat 3. Jangan mencobai Allah dengan hidup yang tidak taat, lancang dan ceroboh, juga keinginan mencelakai diri dan orang lain. 4. Berhenti menggerutu, berhenti mengejar hal-hal yang tidak patut. TEGURAN: ay.12 DOA: Biarlah kami tidak sombong rohani dan selalu mengoreksi kelemahan diri kami ya Tuhan. AGar senantiasa me

Sampah Menjadi Harta

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." 2 Kor 4:7 Hanya Allah yang sanggup mengubah hidup kita yang biasa-biasa saja menjadi harta yang tak ternilai. Sebaliknya, kata Paulus, kita patut bercerita kepada sesama tentang Pribadi mulia yang berdiam dalam diri kita. Hanya Dia, Sang Mahakuasa, yang sanggup mengubah hidup kita yang biasa-biasa saja menjadi harta yang tak  ternilai.(sumber ODB) https://santapanrohani.org/2019/08/02/sampah-menjadi-harta/ Kalau setiap kita bisa juga membawa orang dari gelap kepada terang (ay.6) bukan karena kehebatan kita. Dan jangan sebaliknya, malah membuat kegerakan yang membawa orang-orang dari terang kepada kegelapan, melalui pernyataan2 yang tidak membangun iman, malah meresahkan. Tanpa sadar, kita sering 'membawa nama Yesus', namun benarkah kata-kata nasehat atau apa pun itu, benarkah semua itu demi DIA dan memuliaka