Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

Rahasia Hidup Yang Memuaskan

Ev. Nanncy N. Rumetor Lukas 12:31-21 Pendahuluan: Jika saudara membaca bagian pendahuluan dari PELITA minggu ini, saudara akan menemukan sebuah kalimat yang berbunyi seperti ini: Saat ini kita sedang hidup dalam sebuah zaman modern dengan gaya hidup hedonis, yaitu gaya hidup dimana kepuasan, kesenangan dan kenikmatan menjadi tujuan akhir dari hidup seseorang. Benarkah demikian? Kalo mau jujur, saya percaya bahwa setiap orang di dunia ini, bahkan termasuk kita yang ada di tempat ini, yang mengaku sebagai orang Kristen, pasti menginginkan kalo hidup kita berakhir dengan penuh kebahagiaan. Namun sayangnya, dalam kenyataan kita melihat bahkan saat ini merasakan bahwa hidup manusia itu jauh dari kebahagiaan, jauh dari kepuasan. Seberapa kaya orang itu, seberapa pintar orang itu dan seberapa keras seseorang berjuang untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasaan hidup, kita tidak akan pernah mendapatkan kepuasan itu. Pepatah Sansekerta Kuno menggambarkan ttg keadaan manusia yg tidak a

BAGAIMANA BERSAAT TEDUH DENGAN METODE 4M?

Metode 4M untuk bersaat teduh, yang diambil dari Yakobus 1:21-27 (metode 4M ini diambil dari metode saat teduh yang diajarkan oleh Pdt. Ir. Eddy Leo MTh.), dilakukan dengan cara berikut:1. M1 : Menerima Firman “Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu” (Yak. 1:21). Untuk membuat seseorang berakar di dalam firman adalah menerima firman Tuhan. Kita harus memiliki hati yang lembut (lewat doa) agar firman Tuhan tertanam dalam hati kita. Ini berbicara tentang sikap hati kita. Hati yang lemah lembut adalah hati yang tidak memberontak, tidak melawan, hati yang menyerah terhadap Tuhan, mudah dibentuk, hati yang rela, terbuka untuk dikoreksi dan dinasihati oleh Tuhan.2. M2 : Merenungkan / Meneliti Firman “Meneliti hukum yang sempurna memerdekakan” (Yak. 1:25). Maksud merenungkan adalah membaca firman Tuhan dengan teliti. Banyak orang hanya membaca tanpa merenungkan apa yang dibaca. Itulah sebabnya firman Tuhan tersebut tidak diserap menjadi iman. Jadi, meneliti firman art

APA YANG TELAH KITA PELAJARI?

APA YANG TELAH KITA PELAJARI? Ulangan 11:2 , “ Ingatlah hari ini apa yang kamu pelajari tentang Tuhan lewat pengalamanmu bersama-Nya. ” Sulit dipercaya kita sudah tiba pada akhir 40 hari. Siapa yang sudah selesai membaca buku PDL? Yang mengikuti Komsel serta yang sudah merasakan atau menikmati berkat-berkat-Nya? Yang mengikuti ibadah secara full tanpa bolos? Puji Tuhan. Dalam 40 hari ini saya telah banyak mendengar, membaca, melihat kesaksian dan perubahan-perubahan yang terjadi: Lihatlah pada garis besar anda. Alkitab berkata kita harus mengingat hal-hal yang telah kita pelajari, atau kalau tidak, kita harus belajar lagi dan lagi dan lagi dan lagi. Ada beberapa hal yang kita pelajari hanya lewat pengalaman. Dan adalah pengalaman luar biasa yang kita dapatkan dalam 40 hari terakhir lewat bacaan kita dan ibadah kita dan kelompok kita dan sharing kita dan dalam pelayanan dan pameran misi dan seterusnya dan seterusnya. Jadi HARI ini kita akan melihat apa yang telah kita

ANDA DICIPTAKAN UNTUK MELAYANI ALLAH

--> Efesus 2:10 “ Kita ini buatan (Inggris: pekerja ) Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik , yang dipersiapkan Allah sebelumnya. ” Kita melayani Tuhan dengan SHAPE. “ TanganMulah yang membentuk [ shape ] dan membuat aku. ” (Ayub 10:8). Allah memakai lima hal untuk membentuk anda: karunia rohani ( S piritual gifts ), hati ( H eart) , kemampuan ( A bilities ), kepribadian ( P ersonality ) dan pengalaman ( E xperience ). Ke 5 hal ini membentuk anda , dan Allah secara unik membentuk anda berbeda dari orang manapun di dunia, untuk suatu tujuan. Dan tujuan itu adalah melayani Dia. Kita tidak akan membahas kelima hal ini secara detil hari ini. Tapi saya ingin anda memperhatikan hal ini: Allah menciptakan anda secara unik dan keunikan anda bukanlah untuk kepentingan anda. 1 Petrus 4:10, “Tiap kita harus memakai karunia yang kita terima untuk mencari banyak uang .” Tidak! Bukan itu yang dikatakan. Dalam buku Purpose Driven Life, b