“Manajemen Waktu”
Pengkhtbh 3:1-15
M1 = Menerima FT
1. Berdoa agar saudara makin mengerti makna waktu yang Allah berikan dalam hidup saudara dan saudara dimampukan untuk mengaturnya dengan baik.
M2 = Merenungkan FT
1. Di mana masa atau waktu itu berlaku? (1)
...............................................................................................
2. Untuk hal apa saja waktu berlaku? (1)
...............................................................................................
3. Prinsip apa yang dapat saudara lihat dari masa yang Allah berikan dalam hidup manusia? (2-8)
...............................................................................................
4. Janji apa yang Allah berikan pada manusia? (11)
...............................................................................................
5. Dari mana semua yang manusia rasakan dalam hidupnya? (13)17) ...............................................................................................
...............................................................................................
PENGAJARAN
Sekarang ini, banyak buku tentang manajemen waktu. Namun, sebenarnya, Alkitab jauh sebelumnya sudah memaparkan hal itu. Firman Tuhan mengajarkan prinsip-prinsip manajemen waktu dengan baik. “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk ada pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam” (ay.1-2). Ini menunjukkan bahwa waktu tidak bisa diperlambat maupun dipercepat. Tuhan telah menetapkan waktu yang terbaik bagi setiap ciptaan-Nya. Kecanggihan sains pun tidak berkuasa untuk mengubah waktu sesuai keinginannya.
Waktu adalah sahabat terbaik manusia. Tiada satu pun manusia yang tidak diberikan waktu. Semua orang dari berbagai kalangan, memiliki waktu yang sama setiap harinya. Namun ketakmengertian, dapat mengakibatkan sikap yang akhirnya tidak menghargai arti waktu. Waktu adalah 1 karunia yang perlu dipertanggungjawabkan pemakaiannya. Secara garis besar paling tidak ada 3 macam penggunaan waktu: Pertama: Waktu Untuk Bekerja. Tuhan telah menetapkan manusia untuk bekerja selama 6 hari dalam seminggu. Orang yang berfilosofi time is money akan menganggapnya sebagai pembatasan yang tidak perlu. Namun, orang yang bekerja lebih dari 6 hari setiap minggu berarti harus meninjau kembali metode kerja atau tujuan hidupnya. Setiap orang harus memastikan bahwa dia bukan hidup untuk melayani uang, melainkan melayani Tuhan.
Kedua: Waktu Untuk Beristirahat. Prinsip hari Sabat harus tetap berlaku. Tubuh kita bukan mesin, dan Sabat adalah kesempatan istimewa bagi kita untuk rileks, beristirahat dan memulihkan diri. Sabat diberikan untuk melepaskan diri dari beban rutinitas pekerjaan sehari-hari, agar disegarkan kembali. Hari istimewa ini terutama juga didedikasikan sebagai waktu khusus untuk menyembah Tuhan dan merayakan kebaikan-Nya. Ketiga: Waktu Untuk Melayani. Tuhan Yesus mengingatkan: Sabat suatu karunia yang diperuntukkan bagi manusia, bukan manusia dijadikan untuk hari Sabat. Jadi Sabat semestinya bukan menjadi ‘pembatasan’ yang membelenggu, melainkan pembebasan yang menggairahkan. Yesus melanggar adat-istiadat yang melumpuhkan makna Sabat, dan menggunakan hari istimewa itu untuk melayani sesama. Bagaimana dengan saudara? Saudara juga perlu meluangkan waktu untuk rileks, dan waktu itu dipakai untuk mengjangkau, membina hubungan dan melayani orang-orang di sekitar saudara, semisal: anggota keluarga, keluarga besar dari suami atau istri, anggota gereja, lingkungan rumah, dll.
M3 = Melakukan FT
1. Libatkanlah Allah dalam segala pekerjaan dan maksimalkan waktu yang ada.
.....................................................................................
M4 = Membagikan FT
1. Bagikanlah bagaimana saudara berusaha mengatur waktu setiap harinya untuk bisa maksimal.
”Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya." Pengkhotbah 3:22
Komentar
Terima kasih (James Muaja)