"The Heart of Worship”


Puji-pujian yang sebenarnya atau yang inti dari seluruh penyembahan anak-anak Tuhan, bukanlah pada puji-pujian yang berisi syair yang ‘riang gembira’ semata, atau yang berirama cepat atau lagu-lagu yang berirama lambat mendayu, yang mengangkat seluruh emosi si penyembah. Bukan semata-mata seperti itu! Pusat dari sebuah penyembahan adalah suatu penyataan, suatu pengakuan iman atas karya Tuhan, ketergantungan akan firman-Nya, suatu sorak-sorai kemenangan atas iman Saudara yang lemah, kemenangan atas ‘kesalahan’ konsep Saudara atas Allah, kemenangan atas ketegar-tengkukan hati Saudara, yang ditaklukkan oleh Allah yang selalu sabar atas hidupmu. Jadi ‘The Heart of Worship” adalah proklamasi iman, teriakan iman untuk bertekad kembali, komitmen kembali kepada Allah yang telah mengasihi dan mengampuni ‘kepicikan rohani’. Sekali lagi, penyembahan adalah pengumuman bahwa tujuan musuh untuk menjarah, membelenggu iman Saudara, telah dipatahkan-Nya, intrik musuh untuk mengguncang iman tidak mematikan iman Saudara.

Puji-pujian penyembahan adalah sebuah proklamasi kemenangan. Kegairahan, keagungan sebuah pujian atau kelayakan Saudara untuk menyembah Tuhan Allah yang agung, kudus dan berkuasa adalah keterbukaan Dia untuk disembah oleh setiap umat-Nya; keinginan Allah melihat setiap umat-Nya memproklamasikan bahwa Dia satu-satunya, yang layak dan patut dipuji, bukan Iblis, apalagi dunia dengan segala isi yang acapkali menarik hati manusia. Kiranya melalui renungan PELITA bulan April akan membawa Saudara untuk memahami penyembahan bagi Tuhan Allah.

  Dari Meja Gembala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”